Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu,
termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada
fluktuasi (gelombang) dan identitas suasana hati.
Hubungan antara Kepribadian, Watak dan Temperamen
Kepribadian adalah organisasi
dinamis di dalam individu yang terdiri dari system psikolgis yang menentukan
tingkah laku dan pikiran secara karakteristik dalam menyesuakan diri terhadap
lingkungan atau bisa juga dikatakan sebagai sifat, pembawaan yang khas.
Watak adalah sifat yang lebih
mendasar berasal dari turunan atau totalitas dari keadaan dan cara bereaksi
jiwa terhadap perangsang. Watak biasanya berasal dari bawaan sejak lahir,
dimana ketika personal itu dilahirkan maka dia telah memiliki satu watak
atau suatu sikap yang mendasar yang ada pada dirinya. Watak ada juga yang
berasal dari pengaruh lingkungan, maksudnya disini watak ini diperoleh
berdasarkan pengaruh dari lingkungan yang telah memberikan perubahan terhadap
kehidupannya ataupun gaya hidup yang dia jalankan.
Jadi dapat kita katakan di sini
bahwa watak merupakan bagian dari pada kepribadian atau watak itu terdapat di
dalam kepribadian, watak juga bisa membentuk suatu kepribadian sedangkan
tempramen merupakan suatu karakteristik daripada sifat emosi yang juga terdapatdi
dalam kepribadian dan watak.
Jenis – Jenis Temperamen
Secara umum jenis temperamen dapat
dibedakan menjadi 4 bagian, dimana masing-masing bagian memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kita bisa memiliki secara dominan dari salah satu temperamen yang
ada. Untuk dapat menentukan seseorang itu memiliki temperamen yang mana maka
personal tersebut dapat mengikuti tes kepribadian (psikotes), tes ini harus
diisi dengan sejujurnya, agar hasil yang didapatkan sesuai atau hampir sama
dengan kepribadian kita yang sesungguhnya. Dengan demikian kita akan
dapat mengetahui, kita itu sebenarnya cenderung memiliki kepribadian atau sifat
yang bagaimana? Maka kita akan tahu kelebihan dan kekurangan yang ada dalam
diri kita.
Adapun jenis-jenis tempramen adalah
sebagai berikut :
Sanguinis
Kelebihan:
Ø Kepribadian yang menarik
Ø Suka berbicara, suka bercerita
Ø Mudah berteman, orangnya bersifat suppel, tidak jaim alias
mau bergaul sama siapa saja yang penting nyambung atau asyik
diajak bicara.
Ø Memukau pendengar
Ø Baik di panggung
Ø Lugu dan polos, orangnya tidak banyak neko-neko atau tampil
dengan apa adanya, tidak terlalu banyak penambahan gaya yang bukan menjadi
karakteristiknya.
Ø Antusias dan eksresif
o
Penuh rasa ingin tahu
o
Kekanak-kanakan
o
Suka relawan untuk tugas
o
Kreatif dan inovatif
Kelemahan:
- Tidak disiplin
- Emosi tidak stabil
- Tidak produktif
- Eksentris
- Membesar-besarkan masalah
Koleris
Kelebihan:
- Dilahirkan sebagai pemimpin
- Sangat memerlukan perubahan
- Berkemauan kuat dan tegas
- Bisa menjalankan apa saja
- Berorientasi tujuan
- Mengorganisir degan baik
- Mendelegasikan pekerjaan
- Berkembang karena tantangan
- Tidak terlalu perlu teman
- Biasanya selalu benar
- Unggul dalam keadaan darurat
Kelemahan:
- Dominan
- Ceroboh
- Merasa puas diri
- Pekerja keras (terlalu)
- Pemarah
- Sarkastis (kasar)
Melankolis
Kelebihan :
- Serius dan tekun
- Berbakat dan kreatif
- Sadar perincian
- Tertib dan terorganisasi
- Teratur dan rapi
- Perfeksionis dan standar tinggi
- Ekonomis
- Perhatian dan belas kasihan yang mendalam
- Mencari teman hidup yang ideal
Kelemahan :
- Pemurung
- Berpusat pada diri
- Pembalas (pendendam)
- Perasa
- Sangat teoritis
- Kurang bermasyarakat
- Berfikiran negatif terhadap diri sendiri
Flegmatis (stabil)
Kelebihan :
- Rendah hati
- Selalu santai
- Diam, tenang dan terkendali
- Sabar
- Berbahagia menerima kehidupan
- Punya kemampuan administrasi
- Menengahi masalah
- Mudah diajak bergaul
- Punya banyak teman
- Menjadi pendengar yang baik
Kelemahan :
- Tidak punya motivasi
- Tampaknya malas
- Tidak tegas
- Penakut suka khawatir
Tujuan kita untuk
mempelajari Kepribadian, Sikap dan Watak adalah :
agar kita dapat mengenali watak kita
tergolong kedalam jenis tempramen yang mana sehingga kita akan lebih mengetahui
akan kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, dan dapat melakukan usaha untuk
menutupi kekurangan itu, sehingga kekurangan bukan lagi menjadi suatu hambatan
dalam mengembangkan diri.